Sabtu, 09 April 2011

Yuk belajar nulis.....

              Sering kali punya ide atau gagasan yang bagus & ingin
mengungkapkannya dengan menulis. Tak jarang semua ide brilian itu
menguap begitu saja karena kurangnya rasa percaya diri.
Apa yang menyebabkan hal ini terjadi?
Apakah sekadar kurangnya rasa percaya diri?


Berikut ini contoh kalimat-kalimat yang menggambarkan hubungan antara
menulis dan rasa percaya diri.
“Duh, aku nggak bisa nulis, nih!”
“Duh, aku nggak tahu mau mulai dari mana…”
“Terus, aku nulis apa, dong?”
“Aku nggak yakin bakalan bisa nulis.
'Tulisanku kan jelek, ntar diketawain orang lagi!!!…”
             Ungkapan di atas tentunya sering kita dengar, bukan?
Orang sering kali mengeluh ketika berhadapan dengan suatu tugas yang
mewajibkan mereka untuk menulis. Beragam alasan muncul sebagai dalih,
atas ketidakmampuan mereka dalam menulis. Mulai dari kurangnya ide,
minimnya kosakata, cara merangkai suatu ide menjadi satu paragaraf,
ketidakmampuan dalam hal editing, dsb.
            Pernyataan tadi seakan jadi benteng yang sulit, untuk dilewati
oleh setiap orang ketika mulai belajar menulis.“Nothing impossible to do.” 
Pernahkah kita sadar arti ungkapan tersebut?
Tidak ada hal yg mustahil untuk dikerjakan ketika mau berusaha.
Pikiran positif akan mendorong  untuk berusaha lebih keras daripada,
yg kita pikirkan. Hasilnya akan membuat kita takjub, karena sebenarnya bisa
meraih hasil lebih daripada yang kita pikirkan. Keterbatasan yang ada,
bukan karena ketidakmampuan kita dalam menulis, namun pikiran kita
yang menghambatnya. Ini diakibatkan oleh kurangnya rasa percaya diri pada
individu itu sendiri.
             Setiap orang berdalih tidak mampu menulis dan mengalami krisis
kepercayaan diri. Fenomena seperti ini seakan menjadi hal yang dianggap wajar
oleh sebagian besar orang. Memang hal yang aneh tentunya kalau ada orang
yang bisa membaca dan menulis selama bertahun-tahun sejak Sekolah Dasar,
mengatakan bahwa dirinya tidak bisa menulis.
             Menulis selalu disalahartikan sebagai sesuatu yg sakral dan bersifat
eksklusif. Eksklusif di sini dapat diartikan sebagai hal yang hanya dilakukan
oleh orang-orang tertentu saja. Misalnya, menulis hanya dilakukan oleh
pengarang buku, penulis skenario, sastrawan/ orang yg bekerja di bidang seni.
            Perlu dipahami,  menulis merupakan hal yg dapat dilakukan oleh
setiap orang dan tidak memandang latar belakang, status sosial, bahkan bakat.
Menulis merupakan keterampilan yang dimiliki oleh masing-masing individu.
Menulis merupakan hal yg dapat dipelajari oleh semua orang.
Dengan belajar maka akan memudahkan setiap orang untuk terus menggali
kemampuannya. Bakat bukanlah dewa yg harus ada pd setiap individu. 
Keberhasilan 99% di antaranya ditentukan oleh kemampuan kita dalam 
berusaha, bukan bakat yg mendominasi seseorang melakukan sesuatu.
              Menulis bisa dilakukan oleh semua orang karena menulis adalah
salah satu bentuk kegiatan pengungkapan ide atau gagasan seseorang melalui
media massa seperti buku, buletin, novel, skenario, makalah, laporan penelitian,
majalah, koran, surat-surat, dsb. Pengungkapan ide ini tidak boleh dibatasi,
oleh rasa kurangnya kepercayaaan diri seseorang. Sebab, rasa percaya diri
merupakan mesin penggerak utama seseorang dlm menulis.
             Diibaratkan ide-ide yang ingin kita sampaikan itu adalah tujuan
yang ingin dicapai, dan untuk sampai pada tujuan kita memerlukan sebuah
sarana yang membantu kita, dalam hal ini tentu saja tingkat kepercayaan diri
seseorang sangat berpengaruh dalam menentukan sampai tidaknya gagasan
dan ide kita dalam suatu tulisan.
             Percaya diri adalah salah satu bentuk sikap yg sangat kita butuhkan 
dalam pengembangan diri kita melalui aktivitas menulis.
Jika seseorang merasa tidak mampu menulis, maka ide yang ada dalam
pikirannya akan macet dan tidak bisa dituangkan dalam suatu bentuk tulisan.
Nah, mungkin Anda penasaran dengan apa yang dimaksud dengan
rasa percaya diri? sehingga berpengaruh besar dalam hidup kita.
Percaya diri merupakan salah satu motor penggerak & gerbang kebebasan
dalam mengungkapkan ide dan imajinasi kita. Ingat, imajinasi kita tak terbatas.
Rasa kurang percaya diri kitalah yang membuatnya menjadi terbatas.
Definisi percaya diri (self confidence) adalah sejauh mana Anda,
punya keyakinan terhadap penilaian atas kemampuan dan sejauh mana Anda
bisa merasakan adanya “kepercayaan ” untuk berhasil.
              Self confidence merupakan kombinasi dari self esteem dan
self-efficacy (James Neill, 2005).
a. Self esteem adalah sejauh mana Anda punya perasaan positif terhadap diri;
   bernilai /berharga dari diri Anda; Sejauh mana meyakini adanya sesuatu yg
   bernilai, bermartabat/berharga di dalam diri Anda.
b. Self efficacy adalah sejauh mana Anda punya keyakinan atas kapasitas yg
    dimiliki untuk bisa menjalankan tugas / menangani persoalan dgn hasil
    yang bagus (to succeed).
    Atau juga, sejauh mana Anda meyakini kapasitas pada bidang Anda dalam
    menangani urusan tertentu. Ini yang disebut dengan specific self-efficacy.
               Self-efficacy yang bagus punya kontribusi besar terhadap
motivasi seseorang. Ini mencakup antara lain :
a. Bagaimana seseorang merumukan tujuan atau target untuk dirinya;
b. Bagaimana seseorang memperjuangkan target itu; 
c. Sekuat apa orang itu mampu mengatasi masalah yang muncul; 
d. Setangguh apa orang itu bisa menghadapi kegagalannya.
Hal ini membuktikan bahwa rasa percaya diri saja ternyata tidak cukup kuat
untuk merumuskan tujuan kita. Tetapkanlah target dan semangat yang kuat
agar apa yang dicita-citakan dapat tercapai. Jangan pernah menyerah, 
ketika menghadapi suatu rintangan. Perjuangkanlah apa yang menjadi tujuan
cobalah untuk meraihnya. Begitu juga soal rasa percaya diri dalam menulis,
ternyata rasa ini akan menunjang usaha dlm melatih keterampilan menulis.
               Setiap orang tentu pernah mengalami krisis kepercayaan diri
karena krisis ini, dialami oleh hampir sebagian besar dari kita.
Kurangnya rasa percaya diri ini membuat kita  pada kondisi stagnan, 
membuat kita tidak bisa bergerak dengan dinamis untuk menyalurkan
segenap kemampuan kita.
               Krisis ini dapat berdampak negatif jika kita tidak menyadari arti
penting percaya diri dlm hidup kita. Perasaan tidak mampu mengerjakan
suatu hal secara terus-menerus mengakibatkan matinya kreativitas.
Perlu langkah yang tepat agar kita bisa belenggu kurangnya rasa percaya diri.
Dan ternyata, salah satu cara untuk membantu menghilangkan belenggu
rasa kurang percaya diri itu tak lain adalah dengan menulis.
             Ya, menulis!  Jangan pernah ragu untuk mengungkapkan gagasan
dalam bentuk tulisan. Sebab, menulis apa yang ada dalam benak kita,
tanpa bermaksud menghapus suatu bentuk apresiasi terhadap diri sendiri.
Jangan pernah ragu untuk menulis, apalagi tidak berani menulis hanya
karena kita tidak mempunyai basic skill tentang menulis.
             Alasan klasik ini tidak dapat kita jadikan sebagai tameng terhadap
keengganan kita dalam menulis. Seperti di jelaskan di atas, kita mampu
mengerjakan sesuatu jika kita berpikir mampu dan kita gagal
sebelum berusaha. jika kita merendahkan kemampuan diri sendiri
dengan mengatakan tidak mampu.
- Hargailah diri Anda sendiri dan mulailah menulis.
- Tulislah apa saja yg ingin ditulis, tentang segala  yg terlintas dlm benak.
- Tumbuhkanlah motivasi pada diri Anda sendiri.
- Tingkatkan rasa percaya diri Anda untuk menulis saat ini juga.
            Jangan membuang waktu untuk berpikir “apakah bisa/ tidak”.
Persoalan selanjutnya mengenai apakah yang akan saya tulis, bagaimana
meyampaikan ide, bagaimana mendeskripsikan sesuatu dan agar orang lain
mengerti apa yang akan ditulis, serta hal teknis lainnya akan berkembang
sendiri sesuai dgn sudut pandang & kreativitas .Kembangkanlah kreativitas
dan idealisme dalam menulis.  Buatlah sesuatu yg unik &merupakan ciri khas .
            Hal ini dimaksudkan supaya mempunyai arah yang jelas serta tidak
terjebak untuk meniru gaya penulisan orang lain yang belum tentu sesuai
dengan pribadi Anda.
Menulis akan membantu dalam meningkatkan kepercayaan diri.
So...what,  jangan pernah merendahkan diri sendiri dengan menganggap
tidak mampu. Setiap orang punya sisi berbeda dari segi ide, konsep&gaya
penulisan yang menarik untuk dibagikan pada orang lain.
Jangan pernah takut dan menghapus apa yang sudah ditulis. .......
Lihat dan cermati setiap tulisan Anda dan cobalah untuk menganalisisnya
secara mandiri, baru kemudian meminta pendapat orang lain. Ini karena
yang lebih mengetahui arah dan maksud tulisan kita. Orang lain yang
memberikan kritik dapat kita jadikan perangsang dalam pengembangan
keterampilan penulisan kita. Analisis terhadap berbagai fenomena dan
peristiwa yg tertuang dalam tulisan dapat dijadikan sebagai sarana proses
pembelajaran diri yang efektif.
              Sementara, kemampuan analisis internal bisa membuat kita belajar
dalam melihat kekurangan yang kita miliki dan perlu diperbaiki, serta
mengembangkan kelebihan yang sudah bisa kita capai.
Perasaan mampu atau tidak mampu akhirnya toh akan hilang.
Rasa percaya diri kita akan semakin tumbuh ketika kita mulai belajar menulis.
Jangan pernah ragukan kemapuan diri  sendiri, bangunlah kepercayaan diri ,
serta apresiasilah setiap kemajuan yang telah dicapai. Hal ini akan menjadi
penyemangat untuk terus maju & mengembangkan kemampuan diri .

Good luck ....dan berusahalah membuat dunia menjadi berbeda 

Related Article:

0 komentar:

Posting Komentar


 

Visitor

free counters

solo sinau

SoloSinau - Bengawan.org

info

www.bankinginfo.com.
Copyright 2010 life skill. All rights reserved.
Themes by Bonard Alfin l Home Recording l Distorsi Blog